SitusDalang Ki Purbo Asmoro. VIDEO : Wayang Kulit : Ki Purbo Asmoro (narasi profile dalam bahasa Indonesia) Biografi dari dalang-dalang lainnya dapat kita lihat di situs Sudarjanto di Multiply sbb. : Perang Cakil oleh Bayu Aji Pamungkas. Perang Cakil oleh Dalang Cilik (11th) Bayu Aji Pamungkas pada HUT ke 50 PWI. Digelar di Alun-alun
Banyumas Jawa Tengah yang berada di depan Pendopo Kecamatan Banyumas Sabtu 14 April 2018 sejak sore dipadati pengunjung. Mereka ingin melihat penampilan dalang cilik Prama Reza Fadliyansyah 13cucu Rektor Unindra Jakarta dan Ki Bayu Aji Pamungkas dalang populer dari Solo yang akan mementaskan lakon Gatutkaca Sungging. Ribuan pengunjung memadati alun-alun yang baru saja direnovasi sebagai publick area. Tak heran jika masyarakat Banyumas yang dikenal sebagai penggemar wayang kulit ini sejak sore sudah menyiapkan tempat lesehan untuk menonton bersama keluarga. Camat Banyumas Ahmad Suryanto, Rektor Unindra Prof. Sumaryoto, Ki Bayu Aji Pamungkas, Ki Prama Reza Fadliansyah dan Sekjen MPR Ma’ruf Cahyono SH,MH.kiri Undangan dan penonton memadati alun alun Banyumas pada acara pentas wayang kulit dengan lakon Gatutkaca Sungging, Sabtu 14/4. kanan sh Pentas Wayang Kulit kolaborasi dua dalang ini hasil kerjasama antara Camat Banyumas dalam rangka peringatan ulang tahun kabupaten Banyumas ke 447, , Unindra Jakarta dalam rangka Program Pengabdian Masyarakat dan MPR RI dalam kegiatan sosialisasi 4 Pilar. Dalam kesempatan tersebut KPU juga tampil dengan mensosialisasikan tentang Pilkada yakni pilihan bupati dan gubernur Jateng 27 Juni 2018 mendatang. Pada hari yang sama juga bertepatan dengan peringatan Isro Mi’raj 1439H Pentas wayang kulit ini sebagai media informasi bagi masyarakat sekaligus ajang pelestarian seni budaya warisan para leluhur yang memiliki nilai-nilai edukasi karakter bangsa. Dalang Bayu Aji Pamungkas mengawali dengan jejeran dan limbukan, selanjutnya Prama mengisi dengan pertunjukkan perang. Pasangan ini cukup ideal. Ki Aji Pamungkas selain piawai dalam olah basa dan sastra, juga memiliki suara indah. Sementara Prama meski masih anak-anak memiliki kepiawaian dalam olah sabet. Penonton dibuat berdecak kagum. Prama selain piawai olah sabet dengan adegan salto dan bermain gada, ia juga mampu memainkan wayang dengan berbagai gaya peperangan dengan trampil cepat dan tepat sasaran dan tepat dengan iringan. Tak mengherankan jika meski masih duduk di bangku kelas 1 MTs, ia mendapat amanah sebagai duta budaya untuk India dan Moscow yang pada Mei dan Juni mendatang sudah dijadwalkan di dunia negara tersebut. Ringkasan cerita. Cerita “Gatotkaca Sungging” mengisahkan cita-cita Raden Gatot Kaca, yang berencana membangun sebuah kesatrian di Kerajaan Pringgondani – Kerajaan warisan Prabu Trembuku, kakek Raden Gatotkaca dari pihak ibu, Dewi Arimbi. Dalam prosesnya, cita-cita ini terhalang oleh ketidaksetujuan beberapa pihak dari Kerajaan Astina, yaitu Begawan Durna, melalui Prabu Wasawala. Hal ini menyebabkan perang antara pihak Prabu Wasawala melawan dua putra Bima, Gatotkaca dan Raden Antareja. Sayang, pihak Gatotkaca mengalami kekalahan hingga koma. Karena, dalam siung Prabu Wasawala menitis darah Prabu Dasamuka Rahwana. Dengan keadaan putranya yang sedang koma, Dewi Arimbi sangat sedih. Namun, kesedihan itu terobati setelah Semar yang merupakan pamongnya dari Pandawa memberi tahu bahwa keadaan Raden Antareja dan Gatotkaca dapat disembuhkan dengan wasiat selendang yang warisan Prabu Trembuku yang ternyata dimiliki oleh Arimbi. Akhir cerita dikalahkanya Prabu Wasawala yang sangat sakti, ternyata mempunyai kelemahan kalau berperang dengan monyet putih. Oleh karena itu, Prabu Wasawala kalah berperang dengan Raden Hanoman. Saring Hartoyo ANTOLOGIBIOGRAFI PENGARANG SASTRA JAWA MODERN. Biografi Pengarang Jawa, 2004. Tirto Suwondo. Al Bahaqi Reza Baskara. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Download. PDF Pack. Sebagaiseorang dalang sepuh yang telah malang-melintang menekuni dunia pedalangan sejak manggung pertama kalinya menerma bayaran pada tahun 1932 sampai akhir tahun 70-an, kehidupan keluarga Ki Nawan Patmomihardjo bersama istri dan anak-anaknya boleh dikatakan biasa-biasa saja, bahkan sederhana.

PementasanWayang Kulit Ki Dalang Bayu Aji Pamungkas dari Solo dalam rangka tasyakuran khitanan ananda Bima Sena Putra dari Ki Dalang Mangun Yuwono, Pecangak

kumpulanperang Adu salto wayang kulit bersama dalang Ki Bayu Aji Pamungkas#wayangkulit #bayuajipamungkas#senonugroho#manteb#sabetan
\n \n biografi dalang ki bayu aji pamungkas
E5qL.
  • ar9qe30soz.pages.dev/314
  • ar9qe30soz.pages.dev/210
  • ar9qe30soz.pages.dev/318
  • ar9qe30soz.pages.dev/237
  • ar9qe30soz.pages.dev/196
  • ar9qe30soz.pages.dev/111
  • ar9qe30soz.pages.dev/234
  • ar9qe30soz.pages.dev/95
  • ar9qe30soz.pages.dev/161
  • biografi dalang ki bayu aji pamungkas